Kegiatan pembenihan ikan terdiri dari : Seleksi Induk, pemijahan,
penetasan telur, perawatan larva dan pendederan dan pemanenan. Pembenihan ini
berbeda untuk tiap-tiap jenis ikan yang dibudidayakan. Berikut pembenihan ikan
tombro/ mas yang sudah dikenal dan banyak dibudidayakan petani.
1.
SELEKSI INDUK
Kualitas benih yang dihasilkan sangat
ditentukan kualitas induk yang dipijahkan.
Ciri-ciri
induk ikan yang baik adalah :
- Sehat dan tidak cacat
- Badan tebal dan punggung tinggi
- Pangkal ekor kuat dan normal
- Sisik besar dan tersusun rapi
-
Lubang anus agak ke belakang lebih mendekat ke ekor
Calon induk diperoleh melalui seleksi benih
unggul sejak ukuran 3 - 5 cm. Induk ikan yang baik umurnya tidak lebih dari 3,5 tahun,
dipijahkan tidak lebih dari enam kali. Induk betina dapat dipijahkan setelah
mencapai umur 1,5 tahun dengan berat 1,5-2 kg, induk jantan sudah mencapai umur
8 bulan - 1 tahun dengan berat lebih kurang 0,75 kg.
2. PEMIJAHAN
Tanda-tanda induk ikan siap memijah :
Betina :
-
Gerakannya lamban
-
Perut membesar kearah belakang, bila diraba terasa lunak
-
Lubang genital kemerahan
-
Malam hari sering meloncat -loncat
Jantan :
Jika
perutnya diurut akan mengeluarkan sperma be-warna putih.
Tahap Pemijahan :
-
Kolam pemijahan dikeringkan, dipasang hapa ukuran 2 x 1,5 x 1 m
-
Masukkan kakaban (ijuk yang dijepit bambu) ukuran 1,5 x 0,4 m. Satu ekor induk betina berat 3 kg membutuhkan 8 kakaban.
-
Pasang saringan dari kawat kasa pada pintu pemasukan air
-
Masukkan air sampai ketinggian 0,75 - 1 meter
-
Masukkan induk ikan jantan dan betina siap mijah dengan perbandingan
berat 1 : 1
-
Ikan akan memijah pada tengah malam hingga menjelang pagi.
3. PENETASAN
Telur - telur ikan dapat ditetaskan di kolam
penetasan atau hapa. Kegunaan hapa adalah untuk melindungi telur ikan dari
predator dan untuk memudahkan pemanenan benih. Kegiatan penetasan telur adalah sbb :
-
Siapkan kolam penetasan yang dipasang hapa
-
Isi dengan air sampai 20 cm di bawah permukaan hapa. Air tidak boleh keruh
dan harus mengandung oksigen tinggi ( 6 - 8 ppm)
-
Angkat kakaban dari kolam pemijahan dan bersihkan dari lumpur
-
Pasang kakaban pada kolam penetasan dan diberi pemberat hingga tenggelam ± 5 cm di bawah permukaan air
- Aliran air jangan terlalu deras
- Telur akan menetas 3 - 4
hari tergantung suhu.
4. PERAWATAN
LARVA
Dua hari setelah
telur menetas atau larva sudah lepas dari kakaban, angkat kakaban lalu
dikeringkan
Siapkan makanan benih berupa larutan
(suspensi) kuning telur, caranya :
·
Bungkus kuning telur ayam dalam kain halus
· Remas-remas bungkusan tsb. dengan sedikit
air (± 1/4 liter untuk 1 butir telur)
· Pakan diberikan 5 x sehari. Satu butir telur
per-hari untuk 100.000 benih.
Perawatan larva di dalam hapa berlangsung
hingga benih berumur 4 - 5 hari. Selanjutnya
benih disebut lepas hapa.
5. PENDEDERAN
Persediaan pakan alami yang sesuai dengan
bukaan mulut larva/benih ikan sangat menentukan kelangsungan hidupnya mengingat
pada tahap ini larva belum begitu aktif mencari makan. Makanan yang sesuai
adalah plankton. Untuk menumbuhkan plankton perlu disiapkan sbb :
- Keringkan kolam, tanah dasar kolam dicangkul
dan diratakan dengan kemiringan 0,5%
kearah pintu pengeluaran air. Pematang
yang bocor diperbaiki.
- Setelah 5 - 7 hari diberi pupuk kandang 500 -
700 gr/m²
- Kapur diberikan 50 - 100
gr/m²
- Masukkan air hingga ketinggian
0,75 - 1 meter, dibiarkan selama 3 - 5 hari
- Semprotkan insektisida dengan dosis 2-4
ppm atau 4 ml / m3 air
- Setelah 3 - 5 hari benih dapat ditebar di
kolam (pendederan I) dengan kepadatan 200 - 400 ekor / m²
- Setelah benih berumur 10 hari benih diberi
pakan tambahan berupa dedak halus sebanyak 25 gr/ 10.000 ekor benih
Pendederan I selama 2 minggu dan benih
berukuran 1 - 3 cm kemudian dipindah ke kolam Pendederan II.
0 komentar:
Posting Komentar