Minggu, 16 Maret 2014

PEMBENIHAN IKAN NILA

PENDAHULUAN
Bentuk badan ikan nila agak pipih ke samping dan tampak kekar. Bentuk kepalanya relatif lancip dan bentuk punggungnya agak membusur. Mulutnya terletak di ujung moncong dan tampak sedikit menojol dengan hiasan berwarna putih kekuningaan disekeliling pupilnya.
Sirip punggungnya berukuran panjang dan ujungnya melewati pangkal ekor. Sirip punggung ini terdiri dari jari-jari keras di bagian depan dan jari-jari lemah di bagian belakangnya. Sirip ekornya berbentuk seperti kipas, sedangkan sirip duburnya berbentuk lancip yang ujung melebihi pangkal ekor.
Ikan dari keluarga Cichlidae ini sanggup hidup di daerah yang berada 0 - 1.000 meter dari permukaan laut. Suhu perairan yang diinginkannya adalah 25 – 30 0 C. Ikan nila ternyata sangat responsive terhadap pemberian pakan buatan berupa pellet.

I.    SELEKSI INDUK
Calon induk diperoleh dengan seleksi sejumlah ikan yang cepat pertumbuhannya hasil dari suatu kegiatan pembesaran. Untuk membedakan jenis kelamin ikan dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat sekundernya yaitu :

Jantan  
  •  Bentuk tubuh relatif lebih tinggi 
  • Alat kelamin berupa benjolan lebih memanjang dan meruncing serta pada ujungnya terdapat satu lubang tempat mengeluarkan urin dan sperma 
  • Ikan jantan yang matang gonad pada ujung siripnya berwarna merah dan ekor terlihat lebih tua warnanya.

Betina
  •  Alat kelamin berupa tonjolan membundar yang mempunyai  2 lubang masing-masing untuk pengeluaran urin dan telur.
  •  Bentuk tubuh lebih rendah atau lebih memanjang.
Tanda - tanda induk jantan dan betina berkwalitas baik adalah sehat, bentuk badan normal, sisik besar dan tersusun rapi, kepala relatif kecil dibandingkan dengan badan, gerakan lincah, serta respon terhadap pakan tambahan.

II.   PEMIJAHAN
Induk dapat dipijahkan / dikawinkan setelah berumur 5 - 6 bulan dengan berat per ekor 150 - 250 gr untuk ikan betina dan   200 - 300 gr untuk ikan jantan. Setelah ikan dipijahkan akan siap memijah kembali 2 - 6 minggu kemudian. Masa produktif berkisar  1,5 - 2 tahun.

Persiapan kolam 
  • Dasar kolam dikeringkan, tanah dibajak dan diratakan dengan kemiringan 0,5 % kearah pintu keluar air. 
  •  Setelah 5 - 7 hari  diberi pupuk kandang 500 - 700gr/ m2, kapur 50 - 100 gr/ m2  
  • Pada pintu pemasukan air dipasang saringan kawat kasa. Masukan air sampai 0,5 m dan dibiarkan tergenang selama 5 – 7 hari 
  • Induk ikan siap dimasukkan kolam. Pemijahan dimulai dengan pembuatan sarang oleh induk jantan berupa lekukan/lingkaran dengan garis tengah 40 - 60 cm 
  • Ikan betina meletakkan telur disarang setelah dibuahi induk jantan, induk betina mengumpulkan telur-telurnya didalam mulut kemudian meninggalkan sarang. Sementara itu ikan jantan tetap menjaga sarang. 
  • Jika ada induk betina lain yang matang telur, induk jantan dapat melakukan pemijahan dengan induk tersebut.
Cara pemijahan
Ada beberapa cara pembenihan ikan nila sesuai kondisi lahan
-       Cara Pembenihan I
Petak pemijahan yang luasnya 1/4 kali luas kolam pembenihan terpisah dari kolam pendederan dengan sekat bambu yang hanya dapat dilalui benih ikan. Sekat bambu yang dimaksudkan untuk mempermudah penangkapan induk tanpa mengganggu benih ikan dan tempat pendederan. Langkah selanjutnya adalah :
  • Masukkan induk dengan kepadatan 1 ekor tiap 1 - 2 m2, perbandingan jumlah induk jantan dan betina adalah 1 : 2 atau  1 : 3
  •  2 minggu kemudian dalam petak pendederan akan terlihat benih-benih ikan, selanjutnya induk-induk ditangkap dan dikembalikan ke kolam induk
  • Pemeliharaan benih dilanjutkan selama satu bulan, selama masa pemeliharaan benih diberi pakan tambahan berupa dedak halus atau pellet halus. 
-       Cara Pembenihan II
Kegiatan pemijahan dan pendederan I membutuhkan kolam yang terpisah. Langkah selanjutnya adalah :
  • Masukkan induk-induk dengan kepadatan 1 ekor tiap 1 - 2 m2. Perbandingan jumlah induk jantan dan betina 1 : 2 atau 2 : 3. Dua minggu kemudian benih-benih ikan sudah terlihat berenang di tepi kolam 
  • Benih ikan ditangkap dengan seser dan dipindahkan ke kolam pendederan yang sudah disiapkan seminggu sebelumnya 
  • Sebulan setelah penebaran benih, dilakukan pembongkaran, induk dikembalikan ke kolam induk dan benih dipindahkan ke kolam pendederan.

-       Cara Pembenihan III
Kolam pemijahan juga berfungsi sebagai kolam pendederan I dan waktunya kurang lebih lama dari kedua cara diatas. Kegiatan pembenihan cara ini adalah :
·     Masukkan induk dengan kepadatan 1 ekor tiap 5 - 7 m2 , perbandingan jumlah jantan dan betina 1 : 3
  • Sebulan kemudian dilakukan pemanenan benih dengan cara menurunkan air 
  • Setelah penangkapan benih maksimal, air dinaikkan lagi seperti semula dan dipupuk ulang dengan TSP dan Urea masing-masing  5 gr/m2 
  • Dua minggu kemudian dilakukan pemanenan benih seperti di atas, setelah itu air kolam dinaikkan kembali. 
  •  Pemanenan total benih dan induk dilakukan dua minggu kemudian.


III.  Pendederan Lanjutan
Sebelum benih dari pendederan I ditebar, kolam harus dipersiapkan seperti diatas. Kolam dibiarkan tergenang selama 5 - 7 hari, kemudian benih ditebar dengan kepadatan 50 - 75 ekor / muntuk benih ukuran 3 - 5 cm (pendederan II) sedang benih ukuran  5 - 8 cm kepadatannya 25 - 50 ekor / m2 (pendederan III). Lama pemeliharaan sekitar 1 bulan, setiap hari diberi pakan tambahan. Penangkapan benih II dan III masing-masing mencapai ukuran 5 - 12 cm  dan  8 - 15 cm.

IV.   PEMBESARAN
Pembesaran ikan Nila di kolam tanah terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1.    Persiapan kolam
Persiapan kolam meliputi pengolahan dasar, pemupukan, pengapuran hingga penggenangan air selama 5 - 7 hari sebelum ikan ditebar.
2.    Penebaran benih
Padat penebaran benih ikan nila adalah sebagai berikut :
-       Berat ikan 20 - 30 gr/ekor  padat penebarannya 10 - 20 ekor/m2
-       Berat ikan 50 - 60 gr/ekor  padat penebarannya 5 - 10 ekor/m2
3.    Pemberian pakan
Ikan Nila diberi pakan pellet dengan kadar protein  25 – 30 % diberikan 2 - 3 kali sehari.



0 komentar:

Posting Komentar